30 September 2022 PPD

Penyerahan Piala Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dan Penghargaan Khusus serta Talkshow Knowledge Sharing Pembangunan Daerah 2022

Share on Facebook Share on Twitter

Penyerahan Piala Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dan Penghargaan Khusus serta Talkshow Knowledge Sharing Pembangunan Daerah 2022

Jakarta – Sebagai salah satu bentuk evaluasi kreatif pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas melalui Kedeputian Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan (PEPP) setiap tahunnya melaksanakan kegiatan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD). Melalui PPD, keberhasilan daerah dalam menyiapkan perencanaan, pencapaian, dan inovasi pembangunan yang berkualitas dinilai melalui serangkaian tahapan yang melibatkan tim penilai dari lintas bidang keilmuan dan lintas lembaga. Puncaknya, pada hari Kamis, 29 September 2022 telah dilakukan Penyerahan Piala PPD dan Penghargaan Khusus yang dilanjutkan dengan penyelenggaraan Workshop Knowledge Sharing Pembangunan Daerah 2022 secara luring di Ruang Djunaedi Hadisumarto, Gedung Kementerian PPN/Bappenas. Kegiatan tersebut juga disiarkan secara live dari saluran Youtube Bappenas RI.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bapak Suharso Monoarfa menyerahkan secara langsung Piala PPD dan Penghargaan Khusus Pembangunan Daerah kepada para Kepala Daerah penerima penghargaan daerah terbaik, yaitu Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa; Gubernur Bengkulu, Bapak Rohidin Mersyah; Bupati Bantaeng, Bapak Ilham Syah Azikin; Bupati Sumedang, Bapak Dony Ahmad Munir; Bupati Wonogiri, Bapak Joko Sutopo; Penjabat Walikota Yogyakarta, Bapak Sumadi; Walikota Pagar Alam, Bapak Alpian Maskoni; Walikota Malang, Bapak Sutiaji; dan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster. Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Ombudsman RI, Bapak Mokhammad Najih; Asisten Deputi Perumusan Sistem dan Strategi Kebijakan Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Bapak Yusuf Kurniawan; serta dari USAID, Ibu Sheila dan Ibu Vindya Budiman.

Penyampaian Laporan Kegiatan oleh Bapak Rudy Prawiradinata selaku Deputi Bidang PEPP Kementerian PPN/ Bappenas. Sumber: Dokumentasi Dit. PEPPD, 2022

Pada kesempatan tersebut Bapak Rudy S. Prawiradinata selaku Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan (PEPP) Bappenas menyampaikan pembukaan sekaligus laporan kegiatan. “Salah satu bentuk evaluasi pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh Kementerian PPN/Bappenas yaitu Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD). Penghargaan Pembangunan Daerah merupakan bentuk evaluasi kreatif yang dilakukan melalui penilaian dokumen rencana kerja daerah, proses penyusunan RKPD, pencapaian pembangunan daerah serta inovasi program daerah. PPD diharapkan dapat memberikan dorongan dan semangat bagi masing-masing daerah untuk meningkatkan kualitas dokumen rencana pembangunan serta pelaksanaan untuk pencapaian yang lebih baik ujar beliau. Selain itu, Bapak Rudy juga menyampaikan bahwa PPD telah memberikan praktik-praktik cerdas pembangunan daerah dalam mengatasi permasalahan melalui perencanaan, pencapaian, dan inovasi daerah. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan kemitraan dengan para pemangku kepentingan dalam mewujudkan pembangunan daerah yang lebih berkualitas.

Sambutan Menteri PPN/Bappenas, Bapak Suharso Monoarfa. Sumber: Dokumentasi Dit. PEPPD, 2022

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bapak Suharso Monoarfa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dengan adanya PPD ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan yang lebih konsisten, komprehensif, terukur, dan dapat diimplementasikan (applicable). Pelaksanaan Penghargaan Pembangunan Daerah telah menjadi wadah bagi pemerintah daerah untuk memperkenalkan hasil inovasi unggulan daerah baik dalam inovasi perencanaan maupun inovasi terkait pelaksanaan pembangunan. Untuk itu, pada hari ini turut diadakan kegiatan talkshow knowledge sharing dan expo produk dari hasil inovasi di daerah. Saya berharap melalui kegiatan talkshow knowledge sharing ini dapat menginspirasi serta mendorong pemerintah daerah untuk terus berinovasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Selain itu, kegiatan talkshow ini diharapkan juga tidak hanya menjadi ajang bertukar informasi bagi daerah namun juga dapat memperluas kerjasama maupun kolaborasi antardaerah yang lebih konkret ke depannya.

Piala PPD 2022 yang diserahkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas kepada Kepala Daerah terbaik di Indonesia atas kinerja daerahnya dalam merencanakan pembangunan daerah, mendorong pencapaian, serta melakukan berbagai inovasi pembangunan yang berdampak baik bagi daerah.



Penghargaan Pembangunan Daerah 2022 diberikan kepada tiga kategori pemerintah daerah yaitu provinsi, kabupaten, dan kota. Provinsi terbaik pertama PPD 2022 diraih oleh Provinsi Jawa Barat, Provinsi terbaik kedua diraih oleh Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi terbaik ketiga diraih oleh Provinsi Bengkulu. Sementara itu, kabupaten terbaik pertama PPD 2022 di tingkat diraih oleh Kabupaten Bantaeng, kabupaten terbaik kedua diraih oleh Kabupaten Sumedang, dan kabupaten terbaik ketiga diraih oleh Kabupaten Wonogiri. Terakhir, kota terbaik PPD 2022 di tingkat kota, diraih oleh Kota Yogyakarta, kota terbaik terbaik kedua diraih oleh Kota Pagar Alam, dan kota terbaik ketiga diraih oleh Kota Malang. Kementerian PPN/Bappenas juga menganugerahkan daerah peraih Penghargaan Khusus kategori provinsi yang memulai inisiasi awal sirkulasi ekonomi yang diberikan kepada Provinsi Bali, daerah peraih kategori khusus bidang ekonomi hijau dan rendah karbon yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan daerah peraih kategori khusus bidang penanggulangan kemiskinan pada masa Pandemi Covid-19 yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Talkshow Knowledge Sharing Penghargaan Pembangunan Daerah 2022

Bersamaan dengan penyerahan piala PPD dan Penghargaan Khusus Pembangunan Daerah 2022, juga dilaksanakan Talkshow Knowledge Sharing PPD 2022. Talkshow yang dimoderatori oleh Bapak Wicaksono Sarosa, menghadirkan narasumber dari daerah terbaik penerima PPD 2022 yaitu Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bantaeng, dan Kota Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara yaitu Bapak Teten Ali Mulku Engkun selaku Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat, Bapak Asrudin selaku Asisten Daerah Kabupaten Bantaeng, dan Bapak Agus Tri Haryono selaku Kepala Bappeda Kota Yogyakarta.

Dalam paparannya, Bapak Teten menyampaikan Best Practice Implementasi Manajemen Talenta di Jawa Barat. Aplikasi Manajemen Talenta adalah pemetaan talenta yang disusun dalam aplikasi Sistem Manajemen Talenta Jawa Barat Juara (SIM JAWARA) yang memiliki 92 fitur informasi baik individu (Kualifikasi, Kompetensi, Potensi, Perilaku dan Kinerja PNS) maupun fitur institusional. Aplikasi SIM JAWARA mengambil data dari beberapa aplikasi atau sistem yang sudah terintegrasi baik perhitungan kinerja sebagai sumbu manajemen talenta yang ada melalui absensi mobile, kinerja mobile, assessment center. Melalui aplikasi SIM JAWARA dapat nantinya teridentifikasi gap kinerja dan gap kompetensi pegawai yang selanjutnya menjadi dasar pertimbangan dalam pengembangan tugas dan karir ke depan.

Sementara itu, pada talkshow ini Kabupaten Bantaeng menyajikan beberapa hal terkait pencapaian indikator makro dan capaian pembangunan spesifik daerah, serta program unggulan Kabupaten Bantaeng. Di antaranya yaitu Program Pemberian Seragam dengan melibatkan seluruh penjahit di Kabupaten Bantaeng, Program Pemberian Modal, Bantuan Modal Usaha berbasis dusun dan RW, dan Program Asuransi Pertanian. Kabupaten Bantaeng memiliki inovasi Jempol Asik Peternak (Jemput Bola Asuransi Ternak Sapi untuk Jaminan Kehidupan Peternak) yang mendukung program inseminasi. Jempol Asik Peternak merupakan upaya untuk mewujudkan peningkatan partisipasi peternak dan optimalisasi capaian program prioritas, khususnya dalam menumbuhkan perekonomian dan kesempatan kerja di sektor peternakan. Dengan adanya inovasi Jempol Asik, antusias dan keterlibatan kelompok ternak dalam proses asuransi ternak meningkat, dari 12 kelompok ternak pada tahun 2018 menjadi 81 kelompok ternak padatahun 2021.

Bappeda Kota Yogyakarta, membagikan kisah inspiratifnya berupa inovasi Kampung Sayur (Urban Farming). Inovasi ini cukup unik, mengingat Kota Yogyakarta merupakan kota dengan luas wilayah yang terbatas dan dengan kepadatan yang tinggi serta tidak memiliki lahan yang luas untuk budidaya pertanian. Namun demikian pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidak terpakai dapat dioptimalkan untuk lahan pertanian perkotaan yang pada akhirnya dapat mendukung ketahanan pangan. Selain itu, lahan pertanian perkotaan dapat dijadikan sebagai lahan persediaan pangan sehat tanpa harus membeli. Kampung Sayur bermanfaat untuk menjadikan lingkungan lebih hijau dan juga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Kampung Sayur terus berkembang dengan masuknya beberapa kegiatan corporate social responsibility (CSR) dengan berbagai program seperti pelatihan pembuatan produk hasil kampung sayur. Hadirnya kampung sayur ini juga berhasil menarik perhatian dari berbagai pihak untuk berkunjung dan belajar mengenai pengelolaannya.

Talkshow Knowledge Sharing PPD 2022 dihadiri oleh peserta yang hadir secara offline maupun online di zoom dan Youtube Bappenas RI. Acara ini cukup banyak menarik antusiasme yang ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang hadir serta aktif dalam sesi tanya-jawab selama acara berlangsung (*PEPPD2022)


Artikel Terkait