31 October 2022 PPD

Insight Praktik-Praktik Cerdas Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2022

Share on Facebook Share on Twitter

Insight Praktik-Praktik Cerdas Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2022

Direktorat Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PEPPD) melaksanakan kegiatan Insight Praktik-Praktik Cerdas Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022 sebagai tindak lanjut dari kegiatan PPD 2022. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 26-28 Oktober 2022 di Provinsi Jawa Timur (Bappeda Provinsi Jawa Timur) dan Kota Malang (Malang Creative Center), yang telah berhasil menjadi salah satu dari tiga daerah terbaik untuk tingkat provinsi dan kota dalam kegiatan PPD 2022. Provinsi Jawa Timur mengangkat isu *pengarusutamaan gender, melalui upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dalam bentuk inovasi Jatim PUSPA. Sementara itu, Kota Malang mendorong kreativitas komunitas kota melalui Malang Creative Center (MCC).

Kegiatan Insight Praktik-Praktik Cerdas PPD 2022 diawali kunjungan ke Kantor Bappeda Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota Surabaya. Turut hadir dalam pertemuan ini Provincial Coordinator USAID - ERAT Jawa Timur dan Perwakilan Bappeda Provinsi Riau sebagai peserta diskusi. Agenda pertemuan dibuka dengan paparan pengantar Ibu Agustin Arry Yanna selaku Direktur Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PEPPD) Kementerian PPN/Bappenas. Dari Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi, Ibu Arumi Bachsin menyampaikan ulasannya Faktor Kunci Keberhasilan Jatim PUSPA. Jatim PUSPA merupakan sinergi program antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) dengan Tim Penggerak PKK Jatim sebagai bagian Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. “Program Jatim PUSPA dimaksudkan untuk membantu meningkatkan pendapatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk memenuhi kebutuhan dasar di tengah pandemi Covid-19. Selain itu bertujuan untuk mendorong motivasi berusaha dan kemampuan life skill KPM, misal dengan menjahit baju atau kain perca dengan alat yang sudah dikirimkan serta pelatihan online dalam rangka meningkatkan kesejahteraan KPM.”, ungkapnya. Program ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan program penanggulangan kemiskinan perdesaan melalui kegiatan pemberdayaan bagi KPM dengan memberikan fasilitasi bantuan dan pendampingan. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Jatim PUSPA, pada tahun 2021 terdapat peningkatan pendapatan yang cukup signifikan bagi KPM, baik dari sektor perdagangan, industri rumah tangga, maupun jasa.

Insight Praktik - Praktik cerdas PPD 2022 Provinsi Jawa Timur (*doc Dit.PEPPD)

Kegiatan diskusi dilanjutkan dengan paparan singkat Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Bapak Emil Elestianto Dardak tentang Optimalisasi Investasi untuk Pemulihan Ekonomi di Jawa Timur. Dalam ulasannya, ditekankan bahwa kontribusi perekonomian Jawa Timur menyumbang 1/6 dari perekonomian Indonesia dan Jawa Timur merupakan wilayah penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa, sebesar 25,30 persen (setelah DKI Jakarta). “Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, maka investasi harus berjalan dengan baik. Realisasi investasi tahun 2021 adalah yang tertinggi dalam rentang lima tahun terakhir, sejalan dengan semakin terkendalinya pandemi sehingga realisasi investasi terus tumbuh sejak tahun 2019.”, jelasnya. Guna mendukung kemudahan investasi, Pemda memberikan keterbukaan data dan informasi dimana salah satunya menyangkut penataan ruang. Di samping itu, dalam rangka gateway untuk one stop service perizinan, Jawa Timur telah memiliki enam kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) yang berada di Kota Surabaya, Malang, Jember, Pamekasan, Bojonegoro, dan Madiun. Kantor Bakorwil ini juga menjadi tempat berkumpul para wirausaha muda dalam melakukan berbagai kegiatan guna peningkatan kompetensi dan jaringan usaha. Hal ini juga selaras dengan arah kebijakan investasi di Jawa Timur yaitu “Jatim Kerja” yang difokuskan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan membangun keunggulan ekonomi. Beberapa strategi dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka pemulihan ekonomi, diantaranya: 1) Peningkatan ekspor domestik dan luar negeri; 2) Pemberdayaan ekonomi masyarakat; 3) Penyediaan lapangan kerja dan industrialisasi; serta 4) Ditopang stabilitas yaitu menjaga ketahanan pangan.

Beralih dari Surabaya, kegiatan Insight Praktik-Praktik Cerdas PPD 2022 dilanjutkan dengan kunjungan ke Malang Creative Center (MCC) di Kota Malang. Malang Creative Center dengan tagline Creative Culture Ambience adalah tempat diharapkan dapat menjadi Pusat Aktivitas Pelaku Industri Kreatif, dengan tujuan pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan segala fasilitas penunjang yang disediakan, sehingga perekonomian industri kreatif tumbuh dengan baik di era modern tanpa membuang budaya sebagai sebuah nilai sejarah dan warisan. Dalam pertemuannya dengan tim Kementerian PPN/Bappenas, Bapak Sutiaji selaku Walikota Kota Malang menyampaikan bahwa “MCC terbangun karena adanya kehendak masyarakat. Awal mula MCC terbentuk yaitu pada tahun 2016, perkumpulan dimulai dari warung kecil dengan adanya komunitas zero zone. Dari perkumpulan tersebut muncul gagasan yang luar biasa hingga sampai saat ini terbangunnya MCC”. Potensi Kota Malang sebagai kota kreatif digital tak diragukan lagi dan terus tumbuh, baik dari sisi pertumbuhan jumlah start-up, komunitas, co-working space, maupun skala dan jangkauan bisnisnya. MCC bukan sekedar fisik tapi simbol budaya baru kolaborasi. MCC bukan investasi yang ukuran balik modalnya hanya diukur dengan nominal, tapi investasi untuk tumbuh kembang SDM hingga beberapa generasi mendatang yang berlipat ganda nilainya bagi kota, bangsa dan negara.

Insight Praktik - Praktik Cerdas PPD 2022 Kota Malang (*doc Dit.PEPPD)

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah para penggiat ekonomi kreatif dari berbagai komunitas di Kota Malang. Bapak Vicky Arief Herinadharma selaku Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang juga menyampaikan bahwa “Pada tahun 2016 diyakini sudah eranya creative is the new oil: era sumber daya manusia. Jika tidak bisa menjual wisata buatan dan wisata alam, maka yang dijual adalah manusianya/human resource nya”. Kota Malang merespon perubahan era dengan menyalurkan sumber daya manusia dan daya cipta dengan meningkatkan sumber daya ekonomi kreatif. Malang Creative Center (MCC) menjadi realisasi komitmen infrastruktur ekonomi kreatif yang dilahirkan melalui proses yang panjang. Berdirinya MCC di Kota Malang setidaknya telah menjawab 4 isu ekonomi kreatif nasional, mulai dari penyiapan SDM, akses pasar, permodalan, dan infrastruktur (fisik dan digital). Malang Creative Center (MCC) dirancang sebagai wadah layanan dan fasilitasi kebutuhan tempat berinteraksi, berekspresi, dan memamerkan hasil kreativitas dan inovasi para insan pelaku kreatif dalam suatu tempat yang representatif dan nyaman. (*PEPPD2022)


Artikel Terkait